contoh kalimat arsitek italia

• 1450 – 1492) was an Italian architect.
  1450 – 1492) adalah arsitek Italia.
• 1499 – 1 November 1546) was an Italian painter and architect.
  1499 – 1 November 1546) adalah seorang pelukis dan arsitek Italia.
• Bartolomeo della Gatta (1448–1502), born Pietro di Antonio Dei, was an Italian (Florentine) painter, illuminator, and architect.
  Bartolomeo della Gatta (1448-1502), lahir Pietro di Antonio Dei, adalah pelukis dan arsitek Italia.
• By the life of Charles-Emmanuel III in the 18th century, the church built by Italian architect Antoine Spinelli.
  Dengan kehidupan Charles-Emmanuel III di abad ke-18, gereja yang dibangun oleh arsitek Italia Antoine Spinelli.
• The building, an Art deco design by the Italian architect Armando Bernabiti, was constructed between 1934 and 1935.
  Bangunan berdesain art deco ini didesain oleh arsitek Italia, Armando Bernabiti, dan dibangun di antara tahun 1934 dan 1935.
• The building was designed in the Art Deco style by G. Racina, an Italian architect and contractor living in nineteenth-century Surabaya, Dutch East Indies.
  Makam ini dirancang dengan gaya Art Deco oleh G. Racina, arsitek Italia yang tinggal di Surabaya, Hindia Belanda pada awal abad ke-20.
• The palace and the garden were built between 1700 and 1707 by the Italian architect Domenico Egidio Rossi for Margrave Louis William of Baden-Baden.
  Istana dan kebunnya dibangun dari tahun 1700 hingga 1707 oleh arsitek Italia Domenico Egidio Rossi atas perintah Markgraf Ludwig Wilhelm dari Baden-Baden.
• The Stadio Adriatico – Giovanni Cornacchia is a stadium in Pescara, Abruzzo, Italy, which opened in 1955 and designed by Italian architect Luigi Piccinato.
  Stadion Adriatico - Giovanni Cornacchia adalah sebuah stadion di Pescara, Abruzzo, Italia, yang dibuka pada tahun 1955 dan dirancang oleh arsitek Italia bernama Luigi Piccinato.
• In its purest form, it is a style principally derived from the architecture of classical antiquity, the Vitruvian principles, and the work of the Italian architect Andrea Palladio.
  Dalam bentuk termurninya, gaya arsitektur tersebut merupakan gaya yang secara prinsip berasal dari arsitektur zaman klasik, prinsip-prinsip Vitruvian, dan arsitektur arsitek Italia Andrea Palladio.
• BJK İnönü Stadium (originally named the Dolmabahçe Stadium) was designed by Italian architect Paolo Vietti-Violi, who collaborated with Turkish architects Şinasi Şahingiray and Fazıl Aysu for the project.
  Stadion BJK İnönü (awalnya bernama Stadion Dolmabahçe) dirancang oleh arsitek Italia Paolo Vietti-Violi, yang berkolaborasi dengan arsitek Turki Şinasi Şahingiray dan Fazil Aysu untuk mempersiapkan proyek tersebut.
• Designed by Italian architect Simone Micheli, this house is surrounded by Renaissance-style villas on the hillside of Settignano, Florence. The beauty of the futuristic interior is hidden behind the 20th century facade.
  Dirancang oleh arsitek Italia, Simone Micheli, rumah ini dikelilingi oleh vila-vila bergaya Renaissance di lereng bukit Settignano, Florence. Keindahan interior futuristiknya tersembunyi di balik fasad abad-20.
• The bishop's palace took on its present Renaissance appearance under the auspices of Archbishop Wolf Dietrich Raitenau between 1587 and 1612, probably according to plans designed by the Italian architect Vincenzo Scamozzi.
  Istana ini disulap menjadi istana berlanggam Renaisans pada masa kepemimpinan Uskup Agung Wolf Dietrich Raitenau dari tahun 1587 hingga 1612, kemungkinan dengan mengikuti rancangan arsitek Italia Vincenzo Scamozzi.
• The palace was commissioned by the prince-electoral couple Ferdinand Maria and Henriette Adelaide of Savoy to the designs of the Italian architect Agostino Barelli in 1664 after the birth of their son Maximilian II Emanuel.
  Pembangunan istana ini diperintahkan oleh Ferdinand Maria dan Henriette Adelaide of Savoy sesuai dengan rancangan arsitek Italia Agostino Barelli pada tahun 1664 setelah kematian anak mereka, Maximilian II Emanuel.
• Spanish architects, accustomed to their Gothic structural conventions, looked with some contempt on the visible metal braces that Italian architects were forced to put on their buildings' arches to resist horizontal thrust, while their own Gothic building methods had avoided this problem.
  Arsitek-arsitek Spanyol telah berhasil mengatasi masalah dorongan horisontal dengan metode pembangunan Gotik mereka sendiri yang menjadi kelebihan dibandingkan dengan metode arsitek Italia yang memaksakan penggunaan penguat logam yang terlihat pada lengkungan bangunan mereka.
• Galleria Subalpina, which Caffè Baratti & Milano located, was built by Italian architect Pietro Carrera in 1873 and represents the architecture of the eclecticism in the city. As one of the most beautiful passage in Torino, it also connects Place Castello and Place Carlo Alberto.
  Galleria Subalpina, yang berlokasi di Caffè Baratti & Milano, dibangun oleh arsitek Italia Pietro Carrera pada tahun 1873 dan mewakili arsitektur eklektisisme di kota. Sebagai salah satu bagian paling indah di Torinoyang juga menghubungkan Place Castello dan Place Carlo Alberto.