简体版 繁體版 English
Masuk Daftar

contoh kalimat bay cat

"bay cat" terjemahan bahasa Indonesia  
ContohHandphone
  • This record expands the range of bay cats to the north.
    Catatan ini memperluas jangkauan kucing merah ke utara.
  • He reported the bay cats entered his aviary and attacked his pheasants.
    Dia melaporkan bahwa kucing merah memasuki kandang dan menyerang burung itu.
  • The bay cat is forest-dependent and increasingly threatened by habitat destruction following deforestation in Borneo.
    Kucing merah yang bergantung pada hutan, dan semakin terancam oleh deforestasi habitat berikut di Kalimantan.
  • Camera trapping surveys during 2003–2006 yielded only one photo of a bay cat in 5,034 trap nights.
    Survei perangkap kamera tahun 2003-2006 hanya menghasilkan satu foto dari kucing merah di 5.034 malam perangkap.
  • From 2003 to 2005, 15 bay cats were recorded in Kalimantan, Sabah, and Sarawak, but none in Brunei.
    Dari tahun 2003 sampai 2005, 15 kucing merah tercatat di Kalimantan, Sabah dan Sarawak tetapi tidak di Brunei.
  • The bay cat has been recorded as rare and seems to occur at relatively low density, even in pristine habitat.
    Kucing merah secara historis telah dicatat sebagai langka dan saat ini kepatadan populasinya rendah bahkan di habitat aslinya.
  • The secretive and nocturnal behavior of bay cats, and possibly their low population density, may be an important cause of the rarity of sightings.
    Perilaku rahasia dan nokturnal kucing merah, dan mungkin kepadatan populasi yang rendah, mungkin merupakan penyebab penting dari kelangkaan penampakan.
  • A local animal collector near Lachau, Sarawak, claimed he accidentally trapped two bay cats on separate occasions in December 2003.
    Seorang kolektor hewan lokal di dekat Lachau, Sarawak, mengaku bahwa ia tidak sengaja menjebak dua kucing merah pada kesempatan terpisah pada bulan Desember 2003.
  • Alfred Russel Wallace sent the first known skin and skull of a bay cat from Sarawak to the British Museum of Natural History in 1856.
    Alfred Russel Wallace mengirimkan kulit pertama dan tengkorak kucing merah dari Sarawak ke British Museum of Natural History pada tahun 1855.
  • Genetic analysis carried out at the turn of the century revealed a close genetic relationship with the Borneo bay cat Pardofelis badia and the Asian golden cat Pardofelis temminckii.
    Analisis genetik dilakukan pada pergantian abad mengungkapkan hubungan genetik dekat dengan kucing Teluk Kalimantan Pardofelis badia dan kucing emas Asia Pardofelis temminckii.
  • According to unconfirmed anecdotal records from Sarawak, a bay cat was observed on a branch 1 m (3.3 ft) from the ground close to the river during a night hunting expedition.
    Menurut catatan anekdot belum dikonfirmasi dari Sarawak, kucing merah diamati pada cabang 1 m (3,3 kaki) dari tanah dekat dengan sungai selama ekspedisi berburu malam.
  • Almost all the historical and recent records are from close proximity to water bodies such as rivers and mangroves, suggesting the bay cat may be closely associated with such habitats.
    Hampir semua catatan sejarah dan baru-baru ini adalah dari dekat badan air seperti sungai dan hutan bakau, menunjukkan bahwa kucing merah mungkin berhubungan erat dengan habitat tersebut.
  • In 1874, John Edward Gray first described a bay cat under the binominal Felis badia on the basis of a skin and skull collected by Alfred Russel Wallace in Sarawak in 1856.
    Pada tahun 1874, John Edward Gray pertama kali menjelaskan kucing merah berdasarkan binomial badia Felis atas dasar kulit dan tengkorak yang dikumpulkan di Sarawak pada tahun 1856.
  • The British zoologist Reginald Innes Pocock recognized the taxonomic classification of Pardofelis in 1917 as comprising not only the marbled cat but also the Borneo bay cat Pardofelis badia, because of similarities in the shape of their skulls.
    Ahli zoologi Inggris Reginald Innes Pocock mengakui klasifikasi taksonomi Pardofelis pada tahun 1917 sebagai terdiri tidak hanya kucing batu tetapi juga kucing Teluk Kalimantan Pardofelis badia, karena kesamaan dalam bentuk tengkorak mereka.
  • The bay cat (Catopuma badia), also known as Borneo bay cat and Bornean bay cat, is a wild cat endemic to the island of Borneo that appears to be relatively rare compared to sympatric wild cats, based on the paucity of historical, as well as recent records.
    Kucing merah (Pardofelis badia), juga dikenal sebagai kucing Kalimantan, kucing merah Kalimantan, atau kucing batu Kalimantan, adalah kucing liar endemik pulau Kalimantan yang lebih jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lain yang simpatrik, berdasarkan pada kurangnya historis serta catatan terakhir.
  • The bay cat (Catopuma badia), also known as Borneo bay cat and Bornean bay cat, is a wild cat endemic to the island of Borneo that appears to be relatively rare compared to sympatric wild cats, based on the paucity of historical, as well as recent records.
    Kucing merah (Pardofelis badia), juga dikenal sebagai kucing Kalimantan, kucing merah Kalimantan, atau kucing batu Kalimantan, adalah kucing liar endemik pulau Kalimantan yang lebih jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lain yang simpatrik, berdasarkan pada kurangnya historis serta catatan terakhir.
  • The bay cat (Catopuma badia), also known as Borneo bay cat and Bornean bay cat, is a wild cat endemic to the island of Borneo that appears to be relatively rare compared to sympatric wild cats, based on the paucity of historical, as well as recent records.
    Kucing merah (Pardofelis badia), juga dikenal sebagai kucing Kalimantan, kucing merah Kalimantan, atau kucing batu Kalimantan, adalah kucing liar endemik pulau Kalimantan yang lebih jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lain yang simpatrik, berdasarkan pada kurangnya historis serta catatan terakhir.