contoh kalimat dalem seganing
- His brother Dalem Seganing either took the throne or continued to reign.
Saudaranya Dalem Seganing baik naik takhta atau terus memerintah. - For the rest, the chronicles praise the age of Dalem Seganing as peaceful and successful.
Kronik tersebut menyebut masa kekuasaan Dalem Seganing dipenuhi perdamaian dan kesuksesan. - Dalem Seganing is briefly mentioned as king in the religious texts Usana Bali and Rajapurana Besakih.
Dalem Seganing disebut sebagai raja dalam teks religius Usana Bali dan Rajapurana Besakih. - The king left two sons, Dalem Bekung and Dalem Seganing, who reigned in turn after his death.
Raja meninggalkan dua putra, Dalem Bekung dan Dalem Seganing, yang memerintah dengan bergiliran setelah kematiannya. - Late versions of the Babad Dalem assert that his brother Dalem Seganing took over as king in his stead at this point.
Versi akhir dari Babad Dalem menegaskan bahwa saudaranya Dalem Seganing mengambil alih sebagai raja menggantikan dia pada saat ini. - The reign of Dalem Seganing was briefly troubled by a rebellion by the nobleman Pinatih, an event dated in 1605 by a Balinese text.
Masa kekuasaan Dalem Seganing sempat terganggu oleh pemberontakan yang dipimpin bangsawan Pinatih yang dalam teks Bali tercatat tahun 1605. - According to Balinese historiography, written much later, he was one of the fourteen sons of the king Dalem Seganing, and born from a co-wife (penawing).
Menurut historiografi Bali, ditulis jauh kemudian, ia adalah salah satu dari empat belas anak-anak raja Dalem Seganing, dan lahir dari istri rekan-(penawing) . - In the late historical text Babad Buleleng (1920), the founder of the Buleleng kingdom in North Bali, Gusti Panji Sakti, is claimed to be a son of Dalem Seganing.
Dalam teks sejarah Babad Buleleng (1920), pendiri Kerajaan Buleleng di Bali Utara, Gusti Panji Sakti, diklaim sebagai anak Dalem Seganing. - When the first Dutch expedition, under Cornelis de Houtman, visited Bali in 1597, they met a king who might have been either Dalem Bekung or Dalem Seganing.
Ketika ekspedisi Belanda yang pertama, di bawah Cornelis de Houtman, mengunjungi Bali pada 1597, mereka bertemu seorang raja yang mungkin telah baik Dalem Bekung atau Seganing Dalem.