简体版 繁體版 English
Masuk Daftar

contoh kalimat hitung panjang

"hitung panjang" terjemahan bahasa Inggris  
ContohHandphone
  • The Classic period of Maya civilization occurred during the 8th and 9th baktuns of the current calendrical cycle.
    Periode klasik peradaban Maya terjadi selama baktun ke-8 dan ke-9 pada putaran Kalender Hitung Panjang.
  • The George Vaillant Correlation would shift all Maya dates 260 years later, and would greatly shorten the Postclassic period.
    Korelasi George Vaillant menambah tanggal Hitung Panjang sebesar 260 tahun, sehingga mempersingkat zaman Pascaklasik.
  • The Book of Chilam Balam of Chumayel contains the only colonial reference to classic long-count dates.
    Buku Chilam Balam dari Chumayel mengandung satu-satunya acuan dari zaman kolonial terhadap tanggal hitung panjang dari zaman Klasik.
  • Yarn breaking device and length count device, use encoder to detect and control speed, promise the yarn produce consistency.
    Meregangkan perangkat dan perangkat hitung panjang, gunakan enkoder untuk mendeteksi dan mengontrol kecepatan, menjanjikan konsistensi benang menghasilkan.
  • The calendar combined a non-repeating Long Count with three interlocking cycles, each measuring a progressively larger period.
    Kalender ini memadukan Hitung Panjang yang tidak berulang dengan tiga siklus yang saling berpaut, masing-masing mengukur periode yang semakin lama semakin besar.
  • The Classic period is largely defined as the period during which the lowland Maya raised dated monuments using the Long Count calendar.
    Zaman Klasik merupakan zaman ketika monumen-monumen yang mencantumkan tanggal dari Kalender Hitung Panjang didirikan di dataran rendah Maya.
  • One by one, cities stopped sculpting dated monuments; the last Long Count date was inscribed at Toniná in 909.
    Satu per satu kota mulai berhenti membuat monumen bertanggal; tahun terakhir dari Kalender Hitung Panjang yang tercatat di Toniná adalah tahun 909.
  • Förstemann determined that these numbers, along with deities and day names, related to the Mayan calendar and the Mayan Long Count calendar.
    Förstemann menentukan angka-angka ini beserta dengan nama-nama dewa dan hari yang berhubungan dengan kalendar Maya dan kalender Hitung Panjang dalam kebudayaan Maya.
  • The Maya used the Long Count Calendar to fix any given day of the Calendar Round within their current great Piktun cycle consisting of either 20 bakʼtuns.
    Orang-orang Maya menggunakan Kalender Hitung Panjang untuk menetapkan hari manapun dalam Putaran Kalender di dalam siklus Piktun yang terdiri dari 20 bak'tun.
  • Beginning around 250 AD, the Classic period is largely defined as when the Maya were raising sculpted monuments with Long Count dates.
    Dimulai dari sekitar tahun 250 M, peradaban Maya memasuki zaman Klasik, yaitu zaman ketika orang-orang Maya mendirikan tugu-tugu besar dengan pahatan-pahatan yang mencantumkan tanggal dari Kalender Hitung Panjang.
  • Stela 29 bears a Long Count (8.12.14.8.15) date equivalent to AD 292, the earliest surviving Long Count date from the Maya lowlands.
    Prasasti 29 memiliki tanggal Hitung Panjang (8.12.14.8.15) yang sama dengan tahun 292 M, sehingga tanggal di prasasti ini merupakan tanggal Hitung Panjang pertama yang tercatat di dataran rendah Maya.
  • Stela 29 bears a Long Count (8.12.14.8.15) date equivalent to AD 292, the earliest surviving Long Count date from the Maya lowlands.
    Prasasti 29 memiliki tanggal Hitung Panjang (8.12.14.8.15) yang sama dengan tahun 292 M, sehingga tanggal di prasasti ini merupakan tanggal Hitung Panjang pertama yang tercatat di dataran rendah Maya.
  • A full long count date consisted of an introductory glyph followed by five glyphs counting off the number of bakʼtuns, katʼuns, tuns, winals, and kʼins since the start of the current creation.
    Tanggal hitung panjang secara lengkap terdiri dari glif pembukaan yang diikuti dengan lima glif yang menghitung angka bak'tun, kat'un, tun, winal, dan k'in semenjak penciptaan dunia.
  • Twin-pyramid complexes were regularly built at the great city of Tikal in the central Petén Basin of Guatemala to celebrate the end of the 20-year kʼatun cycle of the Maya Long Count Calendar.
    Kompleks piramida kembar dibangun di kota Tikal di Cekungan Petén tengah, Guatemala, setiap 20 tahun sekali untuk menandai siklus k'atun dalam Kalender Hitung Panjang Maya.
  • This would be followed by the tzʼolkin portion of the Calendar Round date, and after a number of intervening glyphs, the Long Count date would end with the Haab portion of the Calendar Round date.
    Kemudian akan tertulis bagian tz'olkin dalam tanggal Putaran Kalender, dan setelah penulisan beberapa glif, tanggal Hitung Panjang akan diakhiri dengan bagian Haab' dalam tanggal Putaran Kalender.
  • The Spinden Correlation would shift the Long Count dates back by 260 years; it also accords with the documentary evidence, and is better suited to the archaeology of the Yucatán Peninsula, but presents problems with the rest of the Maya region.
    Sementara itu, korelasi Spinden mengurangi tanggal Hitung Panjang sebesar 260 tahun; hal ini juga sesuai dengan bukti-bukti arkeologi di Yukatan, tetapi bermasalah di wilayah Maya lainnya.
  • The walls of the tomb were covered with white stucco painted with hieroglyphs that included the Long Count date equivalent to 20 March 457, probably the date of either the death or interment of the king.
    Tembok makam dilapisi dengan stuko putih yang dilukis dengan hieroglif yang juga mengandung tanggal Hitung Panjang yang sama dengan 20 Maret 457; kemungkinan ini adalah tanggal kematian atau pemakaman sang raja.