contoh kalimat reform act 1832

• During William IV's reign, the Reform Act 1832, which reformed parliamentary representation, was passed.
  Pada masa pemerintahan William IV, Undang-Undang Reformasi 1832, yang mereformasi perwakilan parlementer, disahkan.
• The Scottish Reform Act 1832 increased the number of Scottish MPs and widened the franchise to include more of the middle classes.
  Undang-Undang Reformasi Skotlandia 1832 meningkatkan jumlah Anggota Parlemen Skotlandia dan memperluas hak untuk menyertakan lebih banyak kalangan kelas menengah dalam pemerintahan.
• The legislation was part of the reform programme of the Whigs and followed the Reform Act 1832, which had abolished most of the rotten boroughs for parliamentary purposes.
  Legislasi ini adalah bagian dari program reformasi dari kelompok Whig dan lanjutan dari Reform Act 1832, yang telah menghapus sebagian besar distrik kecil untuk tujuan keparlemenan.
• Residents of these slums rioted in 1831, in protest against the Duke of Newcastle's opposition to the Reform Act 1832, setting fire to his residence, Nottingham Castle.
  Bahkan, terjadi kerusuhan di daerah ini tahun 1831 sebagai protes terhadap oposisi Duke of Newcastle terhadap Reform Act 1832, yang menyebabkan kebakaran di tempat tinggalnya di Kastil Nottingham.
• The Reform Act 1832, also known as the "Great Reform Act", abolished the rotten boroughs, established uniform voting requirements for the boroughs, and granted representation to populous cities, but still retained many pocket boroughs.
  Akta Pembaruan 1832, juga dikenali sebagai "Akta Pembaruan Hebat", mendirikan kawasan perkotaan, membuat keperluan pemilihan seragam untuk kawasan perkotaan, dan memberikan perwakilan pada kota-kota berpenduduk besar, tetapi masih banyak daerah kantung administratif tersisa.
• English Tories from the time of the Glorious Revolution up until the Reform Act 1832 were characterised by strong monarchist tendencies, support for the Church of England and hostility to radical reform, while the Tory party was an actual organisation which held power intermittently throughout the same period.
  Tory Inggris sejak masa Revolusi Agung sampai Undang-Undang Reformasi 1832 yang dicirikan dengan kecenderungan monarki yang kuat, dukungan untuk Gereja Inggris, dan permusuhan terhadap reformasi radikal, sementara partai Tory adalah organisasi sebenarnya yang memegang kekuasaan sebentar-sebentar selama periode yang sama.