papal conclaves artinya

• konklaf kepausan

• papal:    berkenaan dengan paus; yang berkenaan dengan
• list of papal conclaves:    daftar pemilihan kepausan
• papal:    berkenaan dengan paus; yang berkenaan dengan paus; apostolik; paus
• papal armorial:    lambang sri paus
• papal bull:    bulla kepausan; bulla paus
• papal bulls:    bulla kepausan
• papal conclave:    konklaf kepausan; konklaf
• papal consistory:    konsistori
• papal coronation:    penobatan paus
• papal encyclicals:    ensiklik kepausan
• papal families:    keluarga kepausan
• papal household:    rumah tangga kepausan
• papal inauguration:    pelantikan paus
• papal infallibility:    infalibilitas kepausan
• papal legate:    legatus kepausan

• He participated in the papal conclaves in 1334 and 1342.
  Ia pernah berpartisipasi dalam konklaf kepausan pada 1334 dan 1342.
• The Palace was also used as the location for papal conclaves in 1823, 1829, 1831, and 1846.
  Tempat ini juga digunakan sebagai lokasi konklaf pada tahun 1823, 1829, 1831 dan 1846.
• It was the first of two papal conclaves in 1605; Leo died on 27 April 1605, twenty-six days after he was elected.
  Ini adalah konklaf pertama dari dua konklaf kepausan pada tahun 1605, saat Leo sekarat pada 27 April 1605, dua puluh enam hari setelah ia terpilih.
• He was created a cardinal in 1991 by Pope John Paul II and voted in the papal conclaves that elected Popes Benedict XVI and Francis.
  Ia diangkat menjadi kardinal pada 1991 oleh Paus Yohanes Paulus II, dan ikut dalam konklaf kepausan yang memilih Paus Benediktus XVI dan Fransiskus.
• As one of the cardinal-nephews of Pope Urban VIII and a supporter of France, he played a significant role at a number of the papal conclaves of the 17th century.
  Sebagai salah satu kardinal keponakan dari Paus Urbanus VIII dan seorang pendukung dari Prancis, ia memainkan peran signifikan di sejumlah konklaf kepausan pada abad ke-17.
• An analysis of the five papal conclaves between 1605 and 1644 shows that cardinal-nephews were generally unsuccessful in electing their chosen candidates, although the victor was usually a cardinal created by the deceased Pope.
  Sebuah analisis dari lima konklaf kepausan antara 1605 dan 1644 menunjukan bahwa para kardinal keponakan umumnya gagal dalam memilih kandidat yang mereka pilih, meskipun orang tersebut biasanya merupakan seorang kardinal yang dilantik oleh almarhum Paus.