zarathustra artinya
Contoh
- Who developed the concept of the superman in Also sprach Zarathustra?
yang mengembangkan konsep superman di sprach Zarathustra Juga? - The book chronicles the fictitious travels and speeches of Zarathustra.
Buku kronik ini tentang perjalanan fiktif dan pidato dari Zarathustra. - Walter Kaufmann Zarathustra has a simple characterisation and plot, narrated sporadically throughout the text.
Zarathustra memiliki karakterisasi dan plot sederhana, diriwayatkan secara sporadis sepanjang teks. - Nietzsche is clearly portraying a "new" or "different" Zarathustra, one who turns traditional morality on its head.
Nietzsche jelas menggambarkan yang "baru" atau "berbeda" dari Zarathustra, orang yang ternyata dengan moralitas tradisional di atas kepalanya. - Of these three the Adur Burzen-Mihr was the most sacred fire as it was linked to the prophet Zarathustra himself and king Vishtaspa.
Dari ketiga ini, Adur Burzen-Mihr adalah api paling suci seperti yang terkait dengan nabi Zarathustra sendiri dan Raja Vishtaspa. - It possesses a unique experimental style, one that is, for instance, evident in newly invented "dithyrambs" narrated or sung by Zarathustra.
Ini memiliki gaya eksperimental yang unik, salah satu misalnya, jelas ketika gaya baru yang diciptakan "dithyrambs" diriwayatkan atau dinyanyikan oleh Zarathustra. - Friedrich Nietzsche's book Thus Spoke Zarathustra includes an almost word for word account of an incident also included in a book published about 1835, half a century before Nietzsche wrote.
Buku Friedrich Nietzsche, Thus Spoke Zarathustra mencakup hampir kata demi kata, terhitung sebagai sebuah insiden, yang terdapat juga di dalam sebuah buku yang diterbitkan sekitar tahun 1835, setengah abad sebelum Nietzsche menulis bukunya itu. - Carl Gustav Jung treated the subject in his thesis "On the Psychology and Pathology of So-Called Occult Phenomena" (1902) and in an article, "Cryptomnesia" (1905), suggested the phenomenon in Friedrich Nietzsche's Thus Spoke Zarathustra.
Carl Gustav Jung mengambil kriptomnesia sebagai subyek dalam tesisnya, On the Psychology and Pathology of So-Called Occult Phenomena (1902) (fenomena gaib dalam psikologi dan patologi) dan di dalam sebuah artikel berjudul kriptomnesia, Cryptomnesia (1905), yang mengimplikasikan fenomena kriptomnesia dalam karya Friedrich Nietzsche berjudul Thus Spoke Zarathustra (maka berbicaralah Zarathustra).