townsman artinya

• orang kota

Contoh

Baca juga:   ＜Sebelumnya


1. The movement was more popular among villagers than among évolué townsmen, whom Boganda considered servile and to whom he applied the derogatory term "Mboundjou-Voko" ("Black-Whites").
   Gerakan tersebut lebih populer di kalangan penduduk desa daripada di kalangan penduduk kota évolué, yang dianggap sebagai perbudakan oleh Boganda dan padanya ia menerapkan istilah "Mboundjou-Voko" ("Orang Kulit Putih-Hitam") yang menghina.
2. Deng Guangjian, a fellow townsman of Wen Tianxiang, was tutor to Zhang Hongfan's family after he was rescued from attempting to drown himself at the Battle of Yamen.
   Deng Guangjian, yang tinggal di kota yang sama dengan Wen Tianxiang, adalah pengajar keluarga Zhang Hongfan setelah ia diselamatkan dari upayanya untuk menenggelamkan dirinya sendiri dalam Pertempuran Yamen.
3. He allegedly even made the townsmen give up their children as hostages as a guarantee of the ceasefire and promised to give them back alive no matter what Boles?aw's answer would be.
   Ia diduga bahkan membuat warga kota menyerahkan anak-anak mereka sebagai sandera sebagai jaminan gencatan senjata dan berjanji untuk mengembalikan mereka hidup-hidup tidak peduli apapun jawaban Boles?aw.
4. Encountering Leite's smaller body of soldiers outside évora, the French easily brushed them aside and went on to storm the city, which was held by poorly armed townsmen and militia.
   Setelah berhadapan dengan pasukan Leite yang kecil jumlahnya di luar kota évora, Prancis dengan mudah mengalahkan mereka dan menyerbu kota ini yang dijaga oleh warga kota dan milisi dengan persenjataan yang tidak memadai.
5. As a young man, Rikyū studied tea under the townsman of Sakai named Kitamuki Dōchin (1504–62), and at nineteen, through Dōchin's introduction, he began to study tea under Takeno Jōō, who is also associated with the development of the wabi aesthetic in tea ceremony.
   Pada masa mudanya, Rikyū mempelajari teh dibawah pengajaran orang dari kota Sakai yang bernama Kitamuki Dōchin (1504–62), dan pada usia sembilan belas tahun, dari pengenalan Dōchin, ia mulai mempelajari teh dibawah pengajaran Takeno Jōō, yang juga dikaitkan dengan perkembangan aestetik wabi dalam upacara minum teh.