contoh kalimat gerakan oxford

Contoh

Lebih banyak contoh:   1  2


1. GPS protection has met with some success.
   Gerakan Oxford berhasil meraih sejumlah keberhasilan.
2. Having become deeply attracted to the Oxford Movement while studying Church history, Ives founded a religious community called the Brotherhood of the Holy Cross at Valle Crucis, North Carolina.
   Ives mengalami ketertarikan mendalam pada Gerakan Oxford ketika sedang mempelajari sejarah Gereja, lalu ia mendirikan suatu komunitas religius yang disebut Brotherhood of the Holy Cross (Persaudaraan Salib Suci) di Valle Crucis, North Carolina.
3. The chasuble was never used by low-church Anglicans and rarely used by high-church Anglicans until the Oxford Movement in the 19th century, and even then not until the second generation of the Oxford Movement.
   Kasula tidak pernah digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja rendah, dan jarang digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja tinggi sebelum munculnya Gerakan Oxford pada abad ke-19, bahkan baru lazim digunakan mulai generasi kedua Gerakan Oxford.
4. The chasuble was never used by low-church Anglicans and rarely used by high-church Anglicans until the Oxford Movement in the 19th century, and even then not until the second generation of the Oxford Movement.
   Kasula tidak pernah digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja rendah, dan jarang digunakan oleh gereja-gereja Anglikan yang beraliran gereja tinggi sebelum munculnya Gerakan Oxford pada abad ke-19, bahkan baru lazim digunakan mulai generasi kedua Gerakan Oxford.
5. The Oxford Movement of the 1830s and 1840s had produced a resurgence of the traditional rituals and religious observances associated with Christmastide and, with A Christmas Carol, Dickens captured the zeitgeist while he reflected and reinforced his vision of Christmas.
   Gerakan Oxford tahun 1830-an dan 1840-an telah menghasilkan kebangkitan ritual tradisional dan perayaan keagamaan yang terkait dengan Christmastide dan, bersama dengan A Christmas Carol, Charles menciptakan zeitgeist sembari merefleksikan dan memperkuat pandangannya tentang Natal.