contoh kalimat alexander balas
- Alexander Balas also contacted Jonathan with even more favorable terms.
Alexander Balas juga menghubungi Yonatan bahkan lebih menguntungkan. - Alexander Balas was neither popular, nor an efficient ruler.
Alexandros Balas adalah penguasa yang tidak populer, atau tidak efisien. - Alexander Balas was victorious and sole ruler of the Seleucid Empire.
Alexander Balas menang dan menjadi satu-satunya penguasa Kekaisaran Seleukia. - Alexander Balas died in battle against Demetrius II of Syria in 145 BC.
Alexandros Balas meninggal dalam pertempuran melawan Demetrios II dari Suriah pada tahun 145 SM. - Alexander Balas reigned until 145 BC when he was overthrown by Demetrius I's son, Demetrius II Nicator.
Aleksander Balas memerintah hingga 145 SM, ketika ia digulingkan oleh anak Demetrios I, Demetrios II Nikator. - In 147 BCE, Demetrius II Nicator, a son of Demetrius I Soter, started claiming the throne against Alexander Balas.
Pada tahun 147 SM, Demetrios II Nikator, putra Demetrios I Soter, mulai mengklaim tahta terhadap Alexander Balas. - In 145 BCE, the Battle of Antioch resulted in the final defeat of Alexander Balas by the forces of his father-in-law Ptolemy VI.
Pada tahun 145 SM, Pertempuran Antiokhia mengakibatkan kekalahan akhir dari Alexander Balas oleh kekuatan mertuanya, Ptolemaios VI. - In 145 BC her father invaded Syria, defeated Alexander Balas in battle and remarried her to Demetrius II, only to die a few days later.
Pada tahun 145 SM ayahnya menginvasi Suriah, mengalahkan Alexandros Balas dalam pertempuran yang mati hanya beberapa hari kemudian. - Soon, however, a new claimant to the Seleucid throne appeared in the person of the young Antiochus VI Dionysus, son of Alexander Balas and Cleopatra Thea.
Namun, segera setelahnya, muncul seorang muda yang menuntut tahta Seleukia, Antiokhos VI Dionysos, putra Alexander Balas dan Cleopatra Thea. - They supported rival claimant to the throne Alexander Balas against him who claimed to be the son of Antiochus IV Epiphanes and a first cousin of Demetrius.
Mereka mendukung saingannya penuntut tahta, Alexander (Alexandros) Balas, yang mengaku putra Antiokhos IV Epifanes dan sepupu pertama dari Demetrios. - When Demetrius took the throne as Demetrius I, Rome further undermined him by supporting Alexander Balas and numerous rebel groups, such as those of John Hyrcanus in Judea.
Ketika Demetrios merebut tahta dengan gelar Demetrios I, Romawi mengganggunya dengan mendukung Alexander Balas dan banyak pemberontak seperti misalnya Yohanes Hyrkanos di Yudea. - The people of Azotus vainly complained to King Ptolemy VI, who had come to make war upon his son-in-law Alexander Balas, that Jonathan had destroyed their city and temple.
Orang-orang Asdod dengan sia-sia mengeluh kepada Raja Ptolemaios VI, yang telah datang untuk berperang melawan menantunya, Alexander Balas, bahwa Yonatan telah menghancurkan kota dan kuil mereka. - Jonathan had determined to side with Alexander Balas, not trusting Demetrius, who in a second letter made promises that he could hardly have kept and conceded prerogatives that were almost impossible.
Jonathan memilih berpihak pada Alexander Balas, karena tidak percaya kepada Demetrius, yang dalam surat keduanya membuat janji-janji bahwa sukar ditepati dan mengakui hak-hak istimewa yang hampir mustahil. - Demetrius I attempted to restore Seleucid power in Judea particularly, but was overthrown in 150 BC by Alexander Balas – an impostor who (with Egyptian backing) claimed to be the son of Epiphanes.
Demetrios I berusaha memulikan kekuasaan Seleukia di Yudea khususnya, namun ia digulingkan pada 150 SM oleh Aleksander Balas – seorang penipu yang (dengan dukungan Mesir) mengaku-ngaku sebagai anak Epiphanes. - This is based on the assumption that the sister of Alexander Balas who appeared in Rome with him in 153 BC as a genuine daughter of Antiochus IV Epiphanes was the Laodice who married Mithridates III.
Ini didasarkan oleh asumsi bahwa saudari Alexandros Balas yang muncul di Roma bersamanya pada tahun 153 SM sebagai putri sesungguhnya Antiokhos IV Epiphanes adalah Laodike yang menikah dengan Mithridates III. - In the summer of 152, he, Ptolemy IV, Ariarathes V, and Rome, helped the pretender Alexander Balas to seize the Seleucid throne from Demetrius I and in 149 BC, he helped Nicomedes II Epiphanes to seize the Bithynian throne from his father Prusias II.
Pada musim panas 152 SM, dia bersama Ptolemaios IV, Ariarathes V, dan Roma, membantu penantang Alexandros Balas untuk merebut tahta Seleukia dari Demetrios I dan pada tahun 149 SM, ia membantu Nicomedes II Epifanes untuk merebut tahta Bitinia dari ayahnya, Prusias II.