contoh kalimat antifon

• The Latin antiphons are from the Breviarium Romanum.
  Antifon ini bersal dari Breviarium Romanum.
• Use of the O Antiphons also occurs in many Lutheran churches.
  Pengunaan Antifon O juga berlangsng dalam banyak Gereja Lutheran.
• A number of other antiphons were found in various medieval breviaries.
  Sejumlah antifon lainnya ditemukan dalam berbagai brevir abad pertengahan.
• In Plato's dialogue Parmenides, a half-brother, Antiphon, is also mentioned.
  Di dalam dialog Plato Parmenides, seorang saudara tiri, Antifon, juga disebutkan.
• Secondly, each one refers to the prophecy of Isaiah of the coming of the Messiah.
  Kedua, setiap antifon merujuk pada nubuat Yesaya tentang kedatangan Mesias.
• Then follows the proper "Antiphon of the Mysteries" (Unitha d' razi), answering to the offertory.
  Kemudian menyusul "Antifon Misteri" (Unitha d' razi), sebagai tanggapan atas persembahan.
• The "Antiphon of the Sanctuary" (Unitha d' qanki), variable, with a similarly varying prayer.
  "Antifon Tempat Kudus" atau Unitha d' qanki (berubah-ubah), dengan doa bervariasi yang sama.
• Each antiphon is a name of Christ, one of his attributes mentioned in Scripture.
  Masing-masing antifon adalah nama Kristus, salah satu sifat-Nya yang disebutkan dalam Kitab Suci.
• William P. Saunders, "The exact origin of the O Antiphons is not known.
  Menurut R. D. William P. Saunders, asal mula "Antifon O" tidak diketahui secara tepat.
• They are referred to as the "O Antiphons" because the title of each one begins with the vocative particle "O".
  Antifon ini disebut sebagai "Antifon O" karena masing-masing judulnya dimulai dengan partikel vokatif "O".
• They are referred to as the "O Antiphons" because the title of each one begins with the vocative particle "O".
  Antifon ini disebut sebagai "Antifon O" karena masing-masing judulnya dimulai dengan partikel vokatif "O".
• The hymn O come, O come, Emmanuel (in Latin, Veni Emmanuel) is a lyrical paraphrase of these antiphons.
  Himne O Datanglah Imanuel (bahasa Latin, Veni Emmanuel) adalah sebuah parafrase berbentuk lirik dari antifon ini.
• So the O Antiphons not only bring intensity to our Advent preparation, but bring it to a joyful conclusion."
  Sehingga, Antifon O tidak hanya meningkatkan kekuatan untuk persiapan selama Masa Adven, tetapi juga membawanya ke kesimpulan yang menggembirakan.
• The Lakhumara, an antiphon beginning "To Thee, Lord", which occurs in other services also preceded by a similarly varying prayer.
  Lakhumara, sebuah antifon yang dimulai dengan kalimat "Kepada-Mu, Tuhan", yang juga terdapat dalam ibadat-ibadat lain, juga didahului doa bervariasi yang sama.
• One may thereby conclude that in some fashion the O Antiphons have been part of our liturgical tradition since the very early Church."
  Sebab itu dapat disimpulkan bahwa dalam suatu cara tertentu, Antifon O telah menjadi bagian dari tradisi liturgis sejak masa awal Gereja.
• The usage of the O Antiphons was so prevalent in monasteries that the phrases, "Keep your O" and "The Great O Antiphons" were common parlance.
  Penggunaan Antifon O begitu lazim di biara-biara sehingga ungkapan-ungkapan "Keep Your O" dan "The Great O Antiphons" adalah lazim.
• Father Saunders wrote, "According to Professor Robert Greenberg of the San Francisco Conservatory of Music, the Benedictine monks arranged these antiphons with a definite purpose.
  Saunders menulis, "Menurut Profesor Robert Greenberg dari San Francisco Conservatory of Music, para biarawan Benediktin mengatur antifon ini dengan tujuan yang pasti.
• In the Book of Common Worship published by the Presbyterian Church (USA), the antiphons can be read as a praise litany at Morning or Evening Prayer.
  Dalam Book of Common Worship yang dipublikasikan oleh Gereja Presbiterian (Amerika Serikat), antifon ini digunakan sebagai litani pujian dalam Ibadat Pagi atau Sore.
• The O Antiphons, also known as The great Os are Magnificat antiphons used at Vespers of the last seven days of Advent in Western Christian traditions.
  Antifon O, yang juga dikenal sebagai O Agung (the great Os) adalah antifon Magnificat yang digunakan pada ibadat sore (vesper) dalam tujuh hari terakhir dalam masa Adven dalam tradisi Kristen Barat.
• The O Antiphons, also known as The great Os are Magnificat antiphons used at Vespers of the last seven days of Advent in Western Christian traditions.
  Antifon O, yang juga dikenal sebagai O Agung (the great Os) adalah antifon Magnificat yang digunakan pada ibadat sore (vesper) dalam tujuh hari terakhir dalam masa Adven dalam tradisi Kristen Barat.