简体版 繁體版 English
Masuk Daftar

contoh kalimat meroitik

"meroitik" terjemahan bahasa Inggris  
ContohHandphone
  • However, the Meroitic language itself has yet to be translated.
    Namun, bahasa Meroitik belum diterjemahkan.
  • Jebel Barkal served as a royal cemetery during the Meroitic Kingdom.
    Jebel Barkal pernah menjadi kuburan kerajaan pada masa Kerajaan Meroitik.
  • There were 23 letters in the Meroitic alphasyllabary, including four vowels.
    Ada 23 huruf di aksara Meroitik, termasuk 4 huruf vokal.
  • Being primarily alphasyllabaric, the Meroitic script worked differently than Egyptian hieroglyphs.
    Karena sifatnya yang alfabetik, aksara Meroitik berbeda dengan hieroglif Mesir.
  • So is the case determined in Tourist like MITEs.
    Arti tersebut dibentuk dari bukti-bukti seperti nama-nama Mesir yang dieja dalam Meroitik.
  • His name is written in Meroitic, while his throne name is written in classical Egyptian hieroglyphs.
    Namanya tertulis di dalam aksara Meroitik, sedangkan nama takhtanya ditulis dalam hieroglif Mesir klasik.
  • This system is broadly similar to the Indian abugidas that arose around the same time as Meroitic.
    Sistem ini mirip dengan abugida India yang muncul pada tahun yang sama dengan Meroitik.
  • Some scholars, such as Harald Haarmann, believe that the vowel letters of Meroitic are evidence for an influence of the Greek alphabet in its development.
    Beberapa pakar, seperti Harald Haarmann, yakin bahwa huruf vokal Meroitik adalah bukti pengaruh alfabet Yunani dalam perkembangan aksara ini.
  • The script was deciphered in 1909 by Francis Llewellyn Griffith, a British Egyptologist, based on the Meroitic spellings of Egyptian names.
    Aksara ini pertama kali diterjemahkan pada tahun 1909 oleh Francis Llewellyn Griffith, seorang ahli Mesir Kuno berkebangsaan Inggris, berdasarkan nama-nama Mesir Kuno yang dieja secara Meroitik.
  • This is similar to consonant restrictions found throughout the Afro-Asiatic language family, suggesting to Rowan that there is a good chance Meroitic was an Afro-Asiatic language like Egyptian.
    Ini mirip dengan batasan konsonan yang ditemukan di rumpun bahasa Afro-Asia, memberi ide kepada Rowan bahwa ada kemungkinan Meroitik merupakan bahasa Afro-Asia seperti Mesir.
  • Unlike Egyptian writing, there was a simple one-to-one correspondence between the two forms of Meroitic, except that in the cursive form, consonants are joined in ligatures to a following vowel i.
    Tidak seperti tulisan Mesir, ada hubungan satu-satu antara kedua bentuk Meroitik, dengan perkecualian dalam bentuk kursif, konsonan digabung dalam ligatur dengan vokal i.
  • That is, the Meroitic letter which looks like an owl in monumental inscriptions, or like a numeral three in cursive Meroitic, we transcribe as m, and it is believed to have been pronounced as .
    Dan, huruf Meroitik yang terlihat seperti burung hantu di inskripsi monumen, atau angka tiga di kursif Meroitik, ditranskripsikan sebagai m, dan diyakini memang diucapkan sebagai .
  • That is, the Meroitic letter which looks like an owl in monumental inscriptions, or like a numeral three in cursive Meroitic, we transcribe as m, and it is believed to have been pronounced as .
    Dan, huruf Meroitik yang terlihat seperti burung hantu di inskripsi monumen, atau angka tiga di kursif Meroitik, ditranskripsikan sebagai m, dan diyakini memang diucapkan sebagai .
  • The Old Nubian alphabet—used to write Old Nubian, a Nilo-Saharan language —is written mainly in an uncial Greek alphabet, which borrows Coptic and Meroitic letters of Demotic origin into its inventory.
    Alfabet Nubia kuno — dulu dipakai untuk menulis dalam bahasa Nubia kuno, suatu bahasa Nilo-Saharan — umumnya ditulis dengan aksara uncial Yunani, yang mengambil dari aksara Koptik dan Meroitik yang berasal dari bahasa Demotik ke dalam kosa hurufnya.
  • Millet (1970) proposed that Meroitic e was in fact an epenthetic vowel used to break up Egyptian consonant clusters that could not be pronounced in the Meroitic language, or appeared after final Egyptian consonants such as m and k which could not occur finally in Meroitic.
    Millet (1970) mengajuikan teori bahwa huruf e Meroitik adalah huruf vokal ephentetik untuk memisahkan rentetan konsonan yang tak bisa diucapkan dalam bahasa Meroitik, atau timbul setelah konsonan final Mesir seperti m dan k yang tak ada dalam Meroitik.
  • Millet (1970) proposed that Meroitic e was in fact an epenthetic vowel used to break up Egyptian consonant clusters that could not be pronounced in the Meroitic language, or appeared after final Egyptian consonants such as m and k which could not occur finally in Meroitic.
    Millet (1970) mengajuikan teori bahwa huruf e Meroitik adalah huruf vokal ephentetik untuk memisahkan rentetan konsonan yang tak bisa diucapkan dalam bahasa Meroitik, atau timbul setelah konsonan final Mesir seperti m dan k yang tak ada dalam Meroitik.
  • Millet (1970) proposed that Meroitic e was in fact an epenthetic vowel used to break up Egyptian consonant clusters that could not be pronounced in the Meroitic language, or appeared after final Egyptian consonants such as m and k which could not occur finally in Meroitic.
    Millet (1970) mengajuikan teori bahwa huruf e Meroitik adalah huruf vokal ephentetik untuk memisahkan rentetan konsonan yang tak bisa diucapkan dalam bahasa Meroitik, atau timbul setelah konsonan final Mesir seperti m dan k yang tak ada dalam Meroitik.